Biografi dan Sejarah Dewa 19

 

Assalammualaikum.. salam sejahtera.. 

kali ini saya akan mengulik band rock Indonesia yang saat ini masih memiliki banyak peminat di Indonesia.. 

mari kita liat ulasan artikel di bawah ini!


adalah sebuah band rock Indonesia yang sangat populer, terutama pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Band ini didirikan pada tahun 1986 di kota Surabaya. Ahmad Dhani merupakan salah satu pendiri dari  Dewa 19, dan memiliki peran penting dari dalam kesuksesan Dewa 19. Selain itu, dia juga dikenal karena kontribusinya dalam industri musik sebagai produser dan penulis lagu.

foto by google

Band Dewa 19 memiliki sejarah yang panjang  dalam industri musik Indonesia. Berikut adalah garis besar perjalanan mereka di balantika musik Indonesia :

(1985-1991)

foto by google

Pada tahun 1985 grup band  ini awalnya bernama "Booster". Kemudian setahun berlalu pada 26 Agustus 1986 berganti  menjadi DEWA . Nama Dewa merupakan singkatan dari nama  mereka berempat . Dhani Ahmad  (keyboard, vokal), Erwin Prasetya  (bas), Wawan Juniarso (drum), dan Andra Junaidi  (gitar)

Wawan Juniaso kemudian memutuskan keluardari Dewa pada tahun 1987 dan bergabung dengan Outsider. Wawan digantikan  Ari Sudono, Rizky Noviar, dan  Salman Harroen. Kemudian dan nama Dewa pun berubah menjadi menjadi Down Beat.

Pada Akhirnya Wawan kembali dipanggil untuk menghidupkan Dewa dengan mengajak pula Ari Lasso. Nama Down Beat pun kembali berubah menjadi Dewa. Kali ini, Dewa hadir dengan mencampur adukkan beragam musik jadi satu, sehingga melahirkan musik beraliran alternatif baru bagi khazanah musik Indonesia pada saat itu.

 

(1992-1997)

Pada tahun 1992, Dewa meluncurkan Album pertamanya yang bertajuk 19  karena pada saat itu mereka rata-rata berusia  19 tahun. Terjadi salah kaprah di kalangan pendengar karena judul Cover album tersebut menyatu dengan nama "Dewa", sehingga grup musik ini mulai dikenal dengan nama "Dewa 19”.

Album ini melahirkan Singel  berjudul "Kangen" dan "Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi" yang sukses di blantika musik Indonesia. Melalui album ini, mereka berhasil meraih dua penghargaan di BASF Awards 1993, untuk kategori "Pendatang Baru Terbaik" dan "Album Terlaris 1993".

Di tahun 1994, Dewa 19 merilis album kedua dengan judul Format Masa Depan. Di tengah penggarapan album ini, Wawan kembali keluar  dari Dewa 19 dan kemudian digantikan sementara oleh 2 penabuh drum pembantu, yaitu Ronald Fristianto (Gigi) dan rere Reza (Grass Rock), 

Kemudian Dewa 19 merilis album  Terbaik Terbaik.   posisi penabuh drum saat itu masih diisi oleh adisional drum Rere Reza dan  Wong Aksan yang kemudian ikut bergabung dan menempati posisi penabuh drum setelah album Terbaik Terbaik selesai dirilis.

foto by google
 Lewat album ini Dewa kembali meraih penghargaan BASF Awards 95 untuk "Grup Musik Rock Terbaik", "Grup/Duo Rekaman Terbaik" serta "Tata Musik Rekaman Terbaik".Video klip "Cukup Siti Nurbaya" dan mendapat penghargaan sebagai "Video Klip Terbaik.  Album Terbaik Terbaik  juga  sukses terjual sekitar 500.000 keping di Indonesia., Dewa 19 kemudian  menggunakan istilah Baladewa untuk menyebut para penggemar fanatiknya.

Pada tahun 1997, Dewa 19 merilis album keempat yang berjudul Pandawa Lima. Album ini  sukses meraih 6 penghargaan di Anugrah Musik Indonesia 1997, untuk "Lagu Alternatif Terbaik", "Lagu Terbaik Umum", "Duo/Grup Alternatif Terbaik", "Album Rhythm & Blues Terbaik" serta "Sampul Album Terbaik".

lagu hit di album ini antara lain berjudul "Kirana" dan "Kamulah Satu-Satunya", berhasil memenangkan penghargaan Video Musik Indonesia sebagai "Video Klip Favorit". Album ini sukses terjual lebih dari 800 ribu keping.

 

(1998-1999)

Pada tanggal 4 Juni 1998Wong Aksan resmi dikeluarkan dan Dewa 19 juga menghadapi masalah dua personelnya, Ari Lasso dan Erwin Prasetya mengalami ketergantungan berat narkoba, Dewa 19 divakumkan untuk sementara waktu.

foto by google

Pada tahun 1997
, Once Mekel direkrut menjadi vokalis baru Dewa 19 menggantikan Ari Lasso kemudian Once mengajak temannya, Tyo Nugros untuk bergabung dengan Dewa 19 demi mengisi posisi penabuh drum.

Pada tahun 1999, Band ini merilis album The Best of Dewa 19, yang berisi tentang karya-karya terbaiknya.

 


(2000-2002)

Pada tanggal 30 April 2000, Dewa kembali tampil dengan formasi baru.  Ahmad Dhani (keyboard), Andra Junaidi (gitar), Once Mekel (vokalis), Erwin Prasetya (pemetik bas tambahan) dan Tyo Nugros (penabuh drum). Kemudian Dewa 19 hadir hanya dengan nama "Dewa" tanpa "19".

Di tahun 2000 ini, Dewa kembali merilis album kelimanya yang bertajuk Bintang Lima. Album ini  kemudian meledak di pasaran, dan menjadikan  album tersukses sepanjang karier Band Dewa. Dewa memborong  3 penghargaan di AMI Awards 2000, dengan kategori "Penyanyi/Group Terbaik", "Lagu Terbaik" dan "Album Terbaik". Bintang Lima sukses terjual lebih dari 1,7 juta keping dan merupakan salah satu album terlaris di Indonesia.

Pada tanggal 5 April 2002, Dewa kemudian merilis Album keenam Cintailah Cinta setelah Erwin Prasetya  sembuh total dari narkoba dan  kembali bergabung dengan Dewa.

Pada ajang AMI Awards 2002, Dewa kembali berhasil membawa tiga penghargaan untuk kategori "Duo/Grup Pop Terbaik", "Lagu Terbaik" ("Arjuna") serta "Sampul Album Terbaik.

Pada tanggal 1 Juli 2002, Erwin Prasetya kembali dikeluarkan dari Dewa untuk selamanya,  dan digantikan oleh Yuke Sampurna, yang merupakan mantan pemetik bas The Groove.

 

(2007-2011)

Pada tahun 2007, Dewa merilis album kompilasi berjudul Kerajaan Cinta, yang kemudian menjadi album terakhir dalam karier grup ini. Album ini memuat dua buah lagu baru yaitu "Dewi" dan "Mati Aku Mati", sementara selebihnya merupakan lagu-lagu di album Republik Cinta dan lagu-lagu lama Dewa yang dipadu ulang (remix). Di tahun ini Band ini kembali  kehilangan salah seorang personelnya, yaitu Tyo Nugros. Tyo keluar dari kegiatan Dewa akibat menderita sakit pada kakinya yang mengharuskannya tidak bisa main drum untuk jangka waktu lama. Kemudian posisi penabuh drum diberikan kepada Agung Yudha.

Pada tahun 2007Ahmad Dhani mulai mengembangkan manajemen Dewa 19 menjadi Republik Cinta Management yang berisikan  sejumlah penyanyi terkenal seperti Dewi DewiMulan Jameela, dan The Virgin.

Pada tahun 2006, Andra Junaidi(Gitar) membentuk grup band Andra & The Backbone bersama Stevie Item dan Dedy Lisan. Dengan  Album pertama dirilis pada tahun 2007, dengan membuat sejumlah hit seperti "Musnah" dan "Sempurna"


(2012–2020)

Kemudian di tahun ini, Dewa 19 mulai membuat  konser reuni Dewa 19  ke berbagai kota di Indonesia. Ahmad dhani mengundang Personel Personel lama yang pernah menjadi personel di Band ini.

Pada tanggal 2 Mei 2020, Anggota pendiri dari Dewa,  Erwin Prasetya meninggal dunia akibat pendarahan lambung dan dimakamkan di Surabaya.


2021–Sekarang

Dari tahun 2021, Dewa 19 merekam ulang lagu-lagu lama mereka bersama Virzha (Nominasi Indonesian Idol) sebagai vokalis tamu. Sampai  tahun 2023, Virzha telah merekam 36 lagu bersama Dewa 19.

Pada 28 Februari 2022, Dewa 19 kembali merekrut Marcello Tahitoe sebagai vokalis tambahan baru Dewa 19.

Pada 13 Desember 2022, Dewa 19 kembali merilis lagu baru bersama Ari Lasso setelah 23 tahun tak bersama yang berjudul "Tangis Terakhir".]

Pada tahun 2023, Dewa 19 melakukan rangkaian tur dan konser ke seluruh Indonesia.

18 April 2024, Dewa 19 menggandeng Marcello Tahitoe  atau Ello untuk bergabung  dalam manajemen Dewa 19 dan merilis single berjudul "Laki-Laki Bukan Pengecut"

Dewa tetap terus berkarya dan melakukan konser nya hingga sekarang. Keberhasilan Dewa 19 di industri musik Indonesia tak lepas dari kemampuan mereka dalam menciptakan musik yang berhubungan erat dengan perasaan dan pengalaman banyak orang, serta inovasi musik yang mereka bawa ke dalam genre rock di Indonesia.

 

Semoga menambah wawasan musik, 

wassalam \../

Posting Komentar

1 Komentar