Beberapa Tokoh Pahlawan Indonesia Yang Berjasa Di Bidang Pendidikan

Kali ini saya akan menulis  artikel tentang  Indonesia yang memiliki banyak pahlawan yang berjasa di dalam bidang pendidikan. 

Berikut beberapa di antaranya:

1.    Ki Hajar Dewantara
Seorang tokoh yang dikenal dengan  Bapak Pendidikan Nasional Indonesia. 

       Bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat,   lahir di  D.I Yogyakarta  pada  02 Mei 1889.  Pada  03  Juli 1922  Raden Mas Soewardi Soerjaningrat  Mendirikan Taman Siswa, sebuah institusi pendidikan  bagi rakyat pribumi.

Filosofi pendidikannya yang terkenal adalahIng ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, Tut Wuri Handayani," yang artinya Di depan, seorang guru harus memberikan teladan dan contoh tindakan  yang baik,  Di tengah, guru harus  memberikan inisiatif dan semangat, dan Di belakang guru harus memberikan dorongan dan arahan.

Ki Hajar Dewantara wafat pada 26 April 1959 di Yogyakarta, Ki Hajar Dewantara ditetapkan Presiden berdasarkan Surat Kepres RI No. 305 Tahun 1959 tertanggal 28 November 1959 sebagai “ Pahlawan Nasional”.

2.     KH. Ahmad Dahlan
Muhammad Darwis yang kemudian dikenal dengan nama KH. Ahmad Dahlan adalah Pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia pada tahun 1912. 

         Lahir di Yogyakarta, pada 1 Agustus 1868, Ahmad Dahlan  merupakan tokoh pendidikan yang  mendirikan banyak sekolah dan institusi pendidikan, yang bertujuan untuk memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi umat Islam. 

         KH.Ahmad Dahlan wafat pada 23 Februari 1923 di yogyakartaKH. Ahmad Dahlan diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 27 Desember 1961 atas jasa-jasanya dalam bidang pendidikan dan pergerakan Islam. Warisannya dalam bentuk Muhammadiyah tetap menjadi salah satu pilar penting dalam pendidikan dan kehidupan sosial di Indonesia hingga hari ini.

3.     Dewi Sartika
Salah satu tokoh penting di dalam pendidikan di Indonesia, khususnya dalam memperjuangkan pendidikan bagi perempuan. 

         Beliau lahir di Bandung, Jawa Barat, 04 Desember 1884, merupakan pelopor  dan pendiri sekolah perempuan pertama kali di Indonesia yang disebut "Sekolah Istri" pada tahun 1904, berubah  menjadi "Sekolah Raden Dewi Sartika."   Dewi Sartika berusaha memperjuangkan hak pendidikan untuk perempuan di masa penjajahan Belanda.

Dewi Sartika wafat pada 11 September 1947 di Jawa barat, beliau  diakui sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia atas jasanya dalam memajukan pendidikan bagi perempuan. Pada tanggal 01 Desember 1966, ia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia.

4.     Raden Ajeng Kartini
Meskipun lebih dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita, RA Kartini juga sangat berjasa dalam bidang pendidikan.

Lahir di Jepara Jawa Tengah, tanggal 21 April 1879,  Meskipun usianya sangat singkat Kartini sempat mendirikan sekolah untuk perempuan di Rembang, tempat ia tinggal setelah menikah dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat. Sekolah ini menjadi salah satu dari sedikit lembaga pendidikan yang ditujukan  khusus  untuk  perempuan pada masa itu.

 Pemikiran dan perjuangannya membuka jalan bagi banyak perubahan dalam status sosial perempuan di Indonesia, termasuk akses yang lebih luas ke pendidikan dan hak-hak yang lebih setara dengan laki-laki. Buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang memuat surat-suratnya tetap menjadi bacaan penting dan sumber inspirasi bagi generasi-generasi berikutnya

RA Kartini Wafat pada 17 September 1904 di Jepara Jawa Tengah. Beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia atas kontribusinya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan. Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia, untuk mengenang perjuangan dan pengorbanannya dalam memajukan perempuan Indonesia.

5.     KH Hasyim Asy'ari
KH Hasyim Asy'ari merupakan 
Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan  juga mendirikan banyak pesantren yang ada di Indonesia.

Lahir  di Gedang, Jombang, Jawa Timur, tanggal, 14 Februari 1871 . KH Hasyim Asy'ari lahir di keluarga yang sangat religius dan memiliki garis keturunan ulama. Sejak kecil, ia dididik dalam lingkungan pesantren dan mempelajari berbagai ilmu agama Islam.

KH Hasyim Asy'ari mendirikan Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang pada tahun 1899, yang menjadi salah satu pesantren terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Pesantren ini tidak hanya fokus pada pengajaran agama, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran berbagai disiplin ilmu lainnya. Melalui pesantren ini, Hasyim Asy'ari berperan besar dalam melahirkan banyak ulama dan pemimpin Islam di Indonesia.

KH Hasyim Asy'ari wafat 25 Juli 1947,  Jombang, Jawa Timur. Beliau diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia atas jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memajukan pendidikan Islam. Beliau dianggap sebagai tokoh sentral dalam sejarah Islam di Indonesia, khususnya dalam membentuk identitas Islam Nusantara yang moderat dan toleran. 

Para pahlawan ini berjuang untuk memastikan bahwa pendidikan menjadi hak semua rakyat Indonesia, bukan hanya kalangan tertentu saja.

Semoga Menambah wawasan dan bermafaat.
wassalam........

 

Posting Komentar

0 Komentar